Thursday 31 March 2011

Daftar Objek Wisata Kota Bogor

Daftar Objek Wisata Kota Bogor

Bogor memiliki banyak objek wisata yang menarik. Mengunjungi kota Bogor memiliki berbagai kesan yang mendalam, serasa mengunjungi kota masa lampau karena ada banyak peninggalan masa lalu, seperti: prasasti BatuTulis dan gedung-gedung peninggalan-peninggalan zaman penjajahan Belanda dulu.
Juga terkesan mengunjungi kota Ilmu Pengetahuan, karena disini kita menjumpai banyak perguruan tinggi ternama seperti IPB, Universitas Pakuan, UIK dan banyak lagi sekolah-sekolah kejuruan yang dikenal baik. Bahkan disini kita akan menjumpai banyak Institusi/ Lembaga Penelitian Ilmiah seperti: CIFOR dan Balai Penelitian Karet juga museum-museum yang banyak dikunjungi sepanjang tahun seperti: Museum Zoologi, Museum Etnobotani dan masih banyak lainnya.
Kesan lain sebagai kota jasa, kita dengan mudah menjumpai pusat-pusat perbelanjaan yang nyaman di Kota Bogor seperti: Eka Lokasari Plaza, Bogor Trade Mall dan Jambu Dua Mall. Tak kalah indahnya, kita masih bisa menikmati indahnya  alam di kebun yang luas yaitu Kebun Raya Bogor dan  sejuknya beberapa ruas jalan kota yang dinaungi pohon-pohon rindang, seperti ruas jalan Ahmad Yani dan ruas jalan Dr. Semeru.
berikut ini ada beberapa contoh objek wisata yg paling banyak di minati :
  • Istana Bogor
Istana Bogor memiliki luas areal 28 Ha, didirikan pada tahun 1745 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda bernama Baron Gustaf Willem Van Imhof.









  • Kebun Raya Bogor

 Kebun Raya Bogor didirikan pada tahun 1817 dengan luas areal 87 Ha atas prakarsa Prof. Dr. Reinwadt, seorang ahli botani dari Jerman. Koleksi di Kebun Raya Bogor terdiri dari tanaman tropis dengan jenis tanaman lebih dari 20.000 tanaman yang tergolong dalam 6.000 spesies. Berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Telp. (0251) 311362.






  • Museum Perjuangan Bogor

 Museum Perjuangan Museum perjuangan didirikan pada tahun 1957 sebagai tempat penyimpanan macam-macam senapan yang digunakan para perjuang kemerdekaan dan terdapat koleksi senapan yang merupakan hasil rampasan dari tentara jepang dan inggris












  • Museum Peta Bogor 

Museum peta Didirikan pada tahun 1996 oleh Yayasan Perjuangan Yanah Air, dan diresmikan oleh H. M. Soeharto (Presiden RI ke II).Didalamnya memuat 14 Diorama sebagai salah satu bentuk perwujudan dalam perjalanan proses pergerakan kebangsaan terjadi ketika pada tanggal 3 Oktober 1943 bertempat dibekas Kesatriaan tentara KNIL / Belanda, Pabaton Bogor.



  • Rancamaya Bogor

Rancamaya Dilokasi Wisata olah raga ini bukan hanya keindahannya saja, tetapi tentunya juga udara segar dan sehat.

Thursday 24 March 2011

Legenda Si Raja Batak

Legenda Si Raja Batak



Konon di atas langit (banua ginjang, nagori atas) adalah seekor ayam bernama Manuk Manuk Hulambujati (MMH) berbadan sebesar kupu-kupu besar, namun telurnya sebesar periuk tanah. MMH tidak mengerti bagaimana dia mengerami 3 butir telurnya yang demikian besar, sehingga ia bertanya kepada Mulajadi Na Bolon (Maha Pencipta) bagaimana caranya agar ketiga telur tsb menetas.

Mulajadi Na Bolon berkata, "Eramilah seperti biasa, telur itu akan menetas!" Dan ketika menetas, MMH sangat terkejut karena ia tidak mengenal ketiga makhluk yang keluar dari telur tsb. Kembali ia bertanya kepada Mulajadi Nabolon dan atas perintah Mulajadi Na Bolon, MMH memberi nama ketiga makhluk (manusia) tsb. Yang pertama lahir diberi nama TUAN BATARA GURU, yang kedua OMPU TUAN SORIPADA, dan yang ketiga OMPU TUAN MANGALABULAN, ketiganya adalah lelaki.

Setelah ketiga putranya dewasa, ia merasa bahwa mereka memerlukan seorang pendamping wanita. MMH kembali memohon dan Mulajadi Na Bolon mengirimkan 3 wanita cantik : SIBORU PAREME untuk istri Tuan Batara Guru, yang melahirkan 2 anak laki laki diberi nama TUAN SORI MUHAMMAD, dan DATU TANTAN DEBATA GURU MULIA dan 2 anak perempuan kembar bernama SIBORU SORBAJATI dan SIBORU DEAK PARUJAR. Anak kedua MMH, Tuan Soripada diberi istri bernama SIBORU PAROROT yang melahirkan anak laki-laki bernama TUAN SORIMANGARAJA sedangkan anak ketiga, Ompu Tuan Mangalabulan, diberi istri bernama SIBORU PANUTURI yang melahirkan TUAN DIPAMPAT TINGGI SABULAN.

Dari pasangan Ompu Tuan Soripada-Siboru Parorot, lahir anak ke-5 namun karena wujudnya seperti kadal, Ompu Tuan Soripada menghadap Mulajadi Na Bolon (Maha Pencipta). "Tidak apa apa, berilah nama SIRAJA ENDA ENDA," kata Mulajadi Na Bolon. Setelah anak-anak mereka dewasa, Ompu Tuan Soripada mendatangi abangnya, Tuan Batara Guru menanyakan bagaimana agar anak-anak mereka dikimpoikan.

"kimpoi dengan siapa? Anak perempuan saya mau dikimpoikan kepada laki-laki mana?" tanya Tuan Batara Guru.
"Bagaimana kalau putri abang SIBORU SORBAJATI dikimpoikan dengan anak saya Siraja Enda Enda. Mas kimpoi apapu akan kami penuhi, tetapi syaratnya putri abang yang mendatangi putra saya," kata Tuan Soripada agak kuatir, karena putranya berwujud kadal.

Akhirnya mereka sepakat. Pada waktu yang ditentukan Siboru Sorbajati mendatangai rumah Siraja Enda Enda dan sebelum masuk, dari luar ia bertanya apakah benar mereka dijodohkan. Siraja Enda Enda mengatakan benar, dan ia sangat gembira atas kedatangan calon istrinya. Dipersilakannya Siboru Sorbajati naik ke rumah. Namun betapa terperanjatnya Siboru Sorbajati karena lelaki calon suaminya itu ternyata berwujud kadal.

Dengan perasaan kecewa ia pulang mengadu kepada abangnya Datu Tantan Debata.
"Lebih baik saya mati daripada kimpoi dengan kadal," katanya terisak-isak.

"Jangan begitu adikku," kata Datu Tantan Debata. "Kami semua telah menyetujui bahwa itulah calon suamimu. Mas kimpoi yang sudah diterima ayah akan kita kembalikan 2 kali lipat jika kau menolak jadi istri Siraja Enda Enda."

Siboru Sorbajati tetap menolak. Namun karena terus-menerus dibujuk, akhirnya hatinya luluh tetap kepada ayahnya ia minta agar menggelar "gondang" karena ia ingin "manortor" (menari) semala suntuk.

Permintaan itu dipenuhi Tuan Batara Guru. Maka sepanjang malam, Siboru Sorbajati manortor di hadapan keluarganya.

Menjelang matahari terbit, tiba-tiba tariannya (tortor) mulai aneh, tiba-tiba ia melompat ke "para-para" dan dari sana ia melompat ke "bonggor" kemudian ke halaman dan yang mengejutkan tubuhnya mendadak tertancap ke dalam tanah dan hilang terkubur!

Keluarga Ompu Tuan Soripada amat terkejut mendengar calon menantunya hilang terkubur dan menuntut agar Keluarga Tuan Batara Guru memberikan putri ke-2 nya, Siboru Deak Parujar untuk Siraja Enda Enda.

Sama seperti Siboru Sorbajati, ia menolak keras. "Sorry ya, apa lagi saya," katanya. Namun karena didesak terus, ia akhirnya mengalah tetapi syaratnya orang tuanya harus menggelar "gondang" semalam suntuk karena ia ingin "manortor" juga. Sama dengan kakaknya, menjelang matahari terbit tortornya mulai aneh dan mendadak ia melompat ke halaman dan menghilang ke arah laut di benua tengah (Banua Tonga).

Di tengah laut ia digigit lumba-lumba dan binatang laut lainnya dan ketika burung layang-layang lewat, ia minta bantuan diberikan tanah untuk tempat berpijak.

Sayangnya, tanah yang dibawa burung layang-layang hancur karena digoncang NAGA PADOHA. Siboru Deak Parujar menemui Naga Padoha agar tidak menggoncang Banua Tonga.

"OK," katanya. "Sebenarnya aku tidak sengaja, kakiku rematik. Tolonglah sembuhkan."

Siboru Deak Parujar berhasil menyembuhkan dan kepada Mulajadi Na Bolon dia meminta alat pemasung untuk memasung Naga Padoha agar tidak mengganggu. Naga Padoha berhasil dipasung hingga ditimbun dengan tanah dan terbenam ke benua tengah (Banua Toru). Bila terjadi gempa, itu pertanda Naga Padoha sedang meronta di bawah sana.

Alkisah, Mulajadi Na Bolon menyuruh Siboru Deak Parujar kembali ke Benua Atas. Karena lebih senang tinggal di Banua Tonga (bumi), Mulajadi Na Bolon mengutus RAJA ODAP ODAP untuk menjadi suaminya dan mereka tinggal di SIANJUR MULA MULA di kaki gunung Pusuk Buhit.

Dari perkimpoian mereka lahir 2 anak kembar : RAJA IHAT MANISIA (laki-laki) dan BORU ITAM MANISIA (perempuan).

Tidak dijelaskan Raja Ihat Manisia kimpoi dengan siapa, ia mempunyai 3 anak laki laki : RAJA MIOK MIOK, PATUNDAL NA BEGU dan AJI LAPAS LAPAS. Raja Miok Miok tinggal di Sianjur Mula Mula, karena 2 saudaranya pergi merantau karena mereka berselisih paham.

Raja Miok Miok mempunyai anak laki-laki bernama ENGBANUA, dan 3 cucu dari Engbanua yaitu : RAJA UJUNG, RAJA BONANG BONANG dan RAJA JAU. Konon Raja Ujung menjadi leluhur orang Aceh dan Raja Jau menjadi leluhur orang Nias. Sedangkan Raja Bonang Bonang (anak ke-2) memiliki anak bernama RAJA TANTAN DEBATA, dan anak dari Tantan Debata inilah disebut SI RAJA BATAK, YANG MENJADI LELUHUR ORANG BATAK DAN BERDIAM DI SIANJUR MULA MULA DI KAKI GUNUNG PUSUK BUHIT!

10 Diktator Paling Terkenal dan Fenomenal di Dunia

10 Diktator Paling Terkenal dan Fenomenal di Dunia

1. RAMSES II / FIR’AUN (MESIR KUNO):

Untuk nomor satu, kami mengambil dari dua kitab suci (Al Quran dan Al Kitab). Memang sosok Firaun sangat special bagi siapapun. Terlebih kalau menyangkut keangkuhannya semasa era Nabi Musa AS. Bahkan ia dengan sombongnya mengaku sebagai Tuhan yang juga merupakan keturunan langsung dari Dewa Matahari. Apapun klaimnya tentang diri sendiri, Firaun akhirnya malah tewas tenggelam saat mengejar Nabi Musa AS bersama bala tentaranya di laut merah. Jasadnya kemudian diselamatkan oleh Tuhan YME, sesuai bunyi dalam ayat Al Quran, surat Yunus ayat 90 yang berbunyi: “Pada hari ini kami selamatkan badanmu, supaya kamu bisa jadi pelajaran bagi orang-orang sesudahmu di masa mendatang.”

2. ADOLF HITLER (JERMAN):

Salah satu sosok special sekaligus paling banyak diminati oleh masyarakat dunia. Lahir dari ayah seorang Yahudi, dimana setelah dewasa ia bertekad untuk memusnahkan bangsa Yahudi di Jerman melalui partai Nazi-nya. Namun setelah ia terjebak dan mendekati kekalahan, akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri bersama istrinya di sebuah ruang bawah tanah.

3. MEGATRON / GALVATRON (DECEPTICONS):

Kami melawak ya? Tidak, inilah merupakan satu-satunya diktator fiksi yang masuk dalam daftar kami. Majalah Wizard menempatkan ia sebagai diktator legendaris dunia di posisi 68. Segala kejahatannya akan sangat mengacaukan dan menyengsarakan rakyat seluruh dunia, jika seandainya ia ada di alam nyata. Syukurlah, ia cuma ada di dongeng…

4. SADDAM HUSSEIN (IRAK):

Kami akan mengambil referensi dari buku Sejarah Islam Dunia. Dalam buku tersebut, mungkin Saddam Hussein adalah seorang kepala negara Muslim yang suka membunuh rakyatnya sendiri. Perseteruan abadinya dengan Ayatollah Khomeini dari Iran di awal 1980-an hingga memunculkan krisis minyak dan Perang Teluk akibat ulahnya sendiri. Hancur lebur di 2003 setelah digempur pasukan PBB yang berada dibawah komando Amerika Serikat dan Arab Saudi, hingga akhirnya ia dieksekusi mati pada Idul Adha 2005.

5. BENITO MUSOLINI (ITALIA):

Inilah Italiano yang sukses lewat paham Fasisme-nya di Italia dan beberapa negara sahabatnya seperti Austria saat PD II lalu. Bersekongkol dengan Adolf Hitler, nyaris menundukan seluruh Eropa sebelum akhirnya dikalahkan oleh pasukan AS, hingga akhirnya Italia malah berbalik mendukung blok sekutu dan mengkhianati Jerman.

6. SLOBODAN MILOSEVIC (YUGOSLAVIA):

Diktator kejam asal Serbia ini telah membantai jutaan warga Muslim Kosovo. Ia juga sempat membumi hanguskan Bosnia Herzegovina dan membuat beberapa kejahatan internasional. Akhirnya ia dihukum mati oleh pengadilan internasional, dan menjadi catatan kelam bagi orang Yugoslavia ini.


7. SOEHARTO (INDONESIA):


Kami akui memang berlebih untuk mantan presiden RI kedua ini. Namun jujur saja, ketika era Soeharto berkuasa di Indonesia, semua unsur kebebasan sangat dibatasi oleh pria yang mengklaim diri sebagai Bapak Pembangunan ini. Bahkan parpol saja hanya dibatasi tiga buah, pers dilarang berbuat banyak, juga berbagai penculikan kepada para aktivis kebenaran, jika ada yang berani melawannya. Wafat di usia 86 tahun pada 27 Januari 2008 lalu.

8. JOSEPH STALIN (UNI SOVIET):

Pakar komunis Uni Soviet ini sukses membinasakan jutaan orang tidak berdosa demi penyatuan menjadi sebuah negara komunis super power bernama USSR. Sayangnya setelah ia wafat, cita-citanya yaitu membuat dunia menjadi komunis ini tidak kesampaian. USSR bubar di akhir 1990, dan kemudian warisannya hanya bisa dinikmati sekarang dengan nama Rusia.

9. HERMAN WILLEM DAENDELS (HINDIA BELANDA):

Inilah gubernur jenderal Belanda paling bengis ketika memerintah di Indonesia. Mengorbankan rakyat jelata demi pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan yang kini kita bisa nikmati kalau pulang mudik ke kampong halaman. Ironisnya, mungkin ia jugalah yang mengajarkan korupsi untuk bangsa Indonesia. Ia rakus akan uang, sehingga projek pembangunan tersebut malah tersendat, dan kemudian dipanggil pulang ke Belanda dan digantikan oleh gubernur jenderal Janssens.


10. KAISAR HIROHITO (JEPANG):


Bagi sebagian orang, ia adalah aktor utama keterlibatan Jepang dalam PD II. Namun justru karena ulah ia sendiri, Jepang harus rela kehilangan dua kota, Hiroshima dan Nagasaki ketika di bom atom oleh sekutu. Akhirnya ia menyerah hanya beberapa hari sebelum Indonesia merdeka.
Nah semua diktator diatas bisa menjadi pelajaran sejarah berharga bagi kita semua agar tidak mengikuti tindakannya yang jauh dari unsur perdamaian. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda semua.

Senjata Tradisional Jepang

Senjata Tradisional Jepang

senjata tradisional jepang begitu banyak kita saksikan di televisi dan mungkin yg kita ketahui hanya samurai dan senjata rahasia mereka, tapi ternyata ada berbagai macam jenis senjata di jepang yang hingga kini masih digunakan dan terkenal lewat film2 dan komik jepang seperti naruto, satria baja hitam dan sebagainya.


katana
katana (刀) adalah pedang panjang jepang (daitō, 大刀), walaupun di jepang sendiri ini merujuk pada semua jenis pedang. Katana adalah kunyomi (sebutan jepang) dari bentuk kanji 刀; sedangkan onyomi (sebutan hanzi) karakter kanji tersebut adalah tō. Ia merujuk kepada pedang satu mata, melengkung yang khusus yang secara tradisi digunakan oleh samurai jepang.
Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi atau shōtō, bentuknya mirip tapi dibuat lebih pendek, keduanya dipakai oleh anggota kelas satria.



wakizashi
wakizashi (bahasa jepang: 脇差) adalah pedang jepang tradisional dengan panjang mata bilah antara 30 dan 60 sentimeter (antara 12 hingga 24 inci), serupa tetapi lebih pendek bila dibandingkan dengan katana yang sering dikenakan bersama-sama. Apabila dikenakan bersama, pasangan pedang ini dikenali sebagai daisho, yang apabila diterjemahkan secara harafiah sebagai "besar dan kecil"; "dai" atau besar untuk katana, dan "sho" untuk wakizashi.
Wakizashi digunakan sebagai senjata samurai apabila tidak ada katana. Apabila memasuki bangunan suci atau bangunan istana, samurai akan meninggalkan katananya pada para pengawal pada pintu masuk. Namun, wakizashi selalu tetap dibawa pada setiap waktu, dan dengan itu, ia menjadi senjata bagi samurai, serupa seperti penggunaan pistol bagi tentara.



naginata
naginata (なぎなた, 薙刀) adalah senjata kelas tombak yang secara tradisional digunakan di jepang oleh para anggota samurai. Sebuah naginata terdiri dari pegangan tongkat kayu dan golok melengkung pada ujungnya, senjata ini sama dengan yang dipegang oleh guan yu dalam sejarah china.
Ilmu beladiri yang menggunakan naginata disebut naginata-jutsu.

Sunday 20 March 2011







Terminologi Tae Kwon Do
  1. Sabeum = Instruktur
  2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
  3. Seonbae = Senior
  4. Hubae = Junior
  5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do                                                         
  6. Muknyeom = Meditasi
  7. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
  8. Ti = Sabuk Latihan
  9. Oen = Kiri
  10. Oreon = Kanan
  11. Joonbi = Siap
  12. Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
  13. Kalryeo = Stop
  14. Keysok = Lanjutkan
  15. Keuman = Selesai
  16. A Nee = Tidak
  17. Yee = Ya
  18. Eolgol = Sasaran atas
  19. Moumtong = Sasaran tengah
  20. Arae = Sasaran bawah
  21. Kyungrye = hormat
  22. chariot = mempersiapkan diri
  23. nici= sekian
  24. belci ki manisi = tempat istirahat
  25. menicip = pengawas taekwondo
  26. dobeon = dua kali
  27. sambeon = tiga kali
  28. iljang = satu
  29. ijang = dua
  30. samjang = tiga
  31. sahjang = empat
  32. ohjang = lima
  33. yukjang = enam
  34. chiljang = tujuh
  35. paljang = delapan

Pukulan, Tendangan, dan Tangkisan
Pukulan
  • Yeop Jireugi = Pukulan Samping
  • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
  • Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
  • Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
  • momtong jireugi = pukulan mengarah ke tengah (pukulan mengarah ke ulu hati)
  • are jireugi = pukulan ke bawah
  • oreon jireugi = pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang (ap chagi)
  • Eolgol jireugi = pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala)
  • hengek = menunduk
  • ap chumbi = siap
Tendangan
  • Ap Chagi = Tendangan depan
  • Dollyo Chagi = Tendangan setengah melingkar
  • Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki
  • Dwi Chagi = Tendangan belakang
  • Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
  • Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
  • Goley chagi = Tendangan ganda
  • Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
  • Penriyti Chagi = Tendangan keliling.
  • Dwi Hurigi = Tendangan berputar melalui belakang.
  • Del'o chigi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit
  • Aidan dollyo chagi = Tendangan ke arah perut menggunakan kaki depan
Tangkisan
  • Aremagi = Tangkisan bawah
  • Eolgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
  • Bakat Momtong Bakat Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
  • Bakat Momtong An Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
  • An Magi = tangkisan dari arah luar.
  • Bina Magi an magi = tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
  • An palmok montong bakat magi = tangkisan ke arah lengan bawah

Rahasia Sukses Bangsa Jepang



1. KERJA KERAS
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan. Di kampus, professor juga biasa pulang malam (tepatnya pagi ), membuat mahasiswa nggak enak pulang duluan. Fenomena Karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa tercapai.

2. MALU
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. HIDUP HEMAT
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20 atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. Termasuk saya dulu sempat berpikir kenapa pemanas ruangan menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah cukup dengan AC yang ada mode dingin dan panas. Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah daripada listrik. Professor Jepang juga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasiswa-mahasiswa nya.

4. LOYALITAS
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan. Kota Hofu mungkin sebuah contoh nyata. Hofu dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk yang terlalu padat. Loyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke luar kota) dan punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan modern. Bahkan saat ini kota industri terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160.000 per tahun.

5. INOVASI
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan lebih hemat bahan bakar. Perusahaan Matsushita Electric yang dulu terkenal dengan sebutan “maneshita” (peniru) punya legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. Inovasi dan ide dari seorang engineernya bernama Ikuko Tanaka yang berinisiatif untuk meniru teknik pembuatan roti dari sheef di Osaka International Hotel, menghasilkan karya mesin pembuat roti (home bakery) bermerk Matsushita yang terkenal itu.

6. PANTANG MENYERAH
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini.

7. BUDAYA BACA
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan. Saya biasa membeli buku literatur terjemahan bahasa Jepang karena harganya lebih murah daripada buku asli (bahasa inggris).

8. KERJASAMA KELOMPOK
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

9. MANDIRI
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Di Jepang setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. JAGA TRADISI
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.

Saturday 19 March 2011

Ekologi Tanaman Perkebunan Jagung


LAPORAN PRAKTIKUM
EKOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN



Disusun oleh :
Kelompok Praktikum B5

ARDISO PANGIHUTAN TAMBUNAN (J3Z 410013)
BAYU PRASTYA (J3Z 410018)
BOBI SADARMAN ZALUKHU (J3Z 410019)












PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011


Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyusun laporan praktikum mata kuliah Ekologi Tanaman Perkebunan sebagai bentuk laporan hasil pembelajaran praktikum yang kami ikuti yang merupakan bagian dari mata kuliah mahasiswa D3 Perkebunan Kelapa Sawit, di Direktorat Diploma, Institut Pertanian Bogor.
            Laporan merupakan bentuk evaluasi hasil praktikum yang dapat kami berikan sebagai tanda bukti bahwa kami telah mengikuti praktikum mata kuliah Ekologi Tanaman Perkebunan selama satu semester. Mengikuti kegiatan praktikum kami melakukan berbagai bab praktikum yang berkaitan dengan Ekologi Tanaman Perkebunan. Kegiatan praktikum yang kami lakukan adalah sebagai berikut : Praktikum I mengenai percobaan mempelajari pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis, praktikum II mengenai idntifikasi komponen ekosistem perkebunan, praktikum III mengenai identifikasi komponen ekosistem tanaman sela di perkebunan, praktikum  IV mengenai pembuatan kompos, dan praktikum V  mengenai penentuan kapasitas lapang tanah.
            Setelah melakukan praktikum-praktikum tersebut kami dapat melakukan percobaan secara langsung ke lapangan percobaan praktikum di Cikabayan, kampus IPB di Dramaga, Bogor. Hasil kegiatan praktikum yang kami lakukan telah kami tuangkan di dalam laporan ini. Dengan laporan ini kami dapat menjelaskan sedemikian rupa atas segala yang kami pahami dari praktikum.
            Dengan berbagai kekurangan kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna karena data dan fakta-fakta yang ada saat praktikum kurang mendukung. Walaupun demikian kami berusaha untuk menyusunnya sebaik mungkin.
            Kepada semua pihak yang berkontribusi pada praktikum Ekologi Tanaman Perkebunan sehingga praktikum ini dapat terselesaikan dengan didukung hasil praktikum yang baik, kami penulis laporan mengucapkan terima kasih. Terlebih kepada Bapak/Ibu pembimbing yang memberikan pengajaran yang begitu berharga untuk kelancaran praktikum.
            Akhir kata, kami penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya, bilamana laporan yang kami susun kurang sempurna dan kurang lengkap. Kami hanya berharap bahwa laporan ini dapat digunakan sebagai karya yang sangat berguna bagi semua pihak.
                                                                                                            Bogor, 14 Maret 2011

                                                                                                            Penyusun


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

PRAKTIKUM I

PERCOBAAN MEMPELAJARI PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

 

I.`        Pendahuluan

Tanah adalah salah satu komponen abiotik dalam lingkungan tanaman. Tanah merupakan sesuatu yang kompleks, tidak hanya sedimen sederhana. Tanah mengandung fragmen batuan lapuk, partikel tanah mineral yang sangat mudah berubah, bahan organic, dan organisme hidup. Tanah menyediakan hara, air, tempat tinggal, dan struktur media pertumbuhan bagi tanaman.
Kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman yang baik sangat tergantung oleh ketersediaan hara. Tanah dengan kandungan hara yang cukup akan mendukung tanaman untuk tumbuh dan produksi secara baik. Pada tanah yang kekurangan hara biasanya ditambahkan pupuk untuk mencukupi kebutuhan tanaman yang diusahakan. Tanaman di tanah yang dipupuk akan berbeda tingkat pertumbuhan dan produksinya dengan yang tidak dipupuk.
Ada berbagai cara pengelompokan pupuk, salah satunya adalah pupuk anorganik dan pupuk organik. Pupuk anorganik mempunyai kelebihan yaitu mempunyai kandungan unsur yang tinggi, namun kelemahan pupuk anorganik adalah tidak mampu memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah. Sebaliknya pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah, namun pupuk ini memiliki kelemahan karena kandungan haranya rendah sehingga aplikasinya harus dalam jumlah besar untuk menyediakan hara dalam jumlah yang sama dengan pupuk anorganik.
Gulma merupakan salah satu komponen biotik dalam lingkungan tanaman. Gulma didefinisikan sebagai tumbuhan yang terdapat di areal pertanaman dan keberadaanya tidak dikehendaki. Gulma dapat merugikan tanaman utama melalui adanya persaingan dalam memperoleh factor tumbuh sepeti cahaya, air, dan hara. Gulma juga dapat menjadi inang berbagai hama dan penyakit, bahkan ada yang mengeluarkan senyawa yang bersifat racundan tanaman pokok yang disebut alelopati. Dengan demikian pertanaman yang gulmanya tidak disiangi akan memiliki pertumbuhan dan produksi yang berbeda dengan yang disiangi gulmanya.

II.        Tujuan

Percobaan ini bertujuaan untuk mempelajari pengaruh pupuk anorganik dan pupuk organik, serta pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis.
Bahan dan Alat
1.      Lahan seluas 3 m x 2,2 m.
2.      Benih jagung manis, pupuk anorganik (urea,SP-36,KCl),pupuk organik berupa pupuk kandang, pestisida, furidan
3.      Cangkul, garpu, arit, tugal, meteran, jangka sorong, dan lembar kerja.

III.      Metode Percobaan

Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 2 faktor dengan 3 pengulangan. Faktor pertama adalah jenis pupuk (pupuk anorganik, pupuk organik, pupuk anorganik+organik); faktor kedua adalah pengendalian gulma (tanpa dan dengan pengendalian gulma). Perlakuan percobaan adalah sebagai berikut :
No.
Kode Perlakuan
Pupuk Anorganik
Pupuk Organik
Pengendalian Gulma
1
P1: PA-PG
1. 300 kg urea/ha
2. 150 kg SP-36/ha
3. 100 kg KCl/ha
-
-
2
P2: PA+PG
1. 300 kg urea/ha
2. 150 kg SP-36/ha
3. 100 kg KCl/ha
-
3
P3: PO-PG
-
10 ton pupuk kandang/ha
-
4
P4: PO+PG
-
10 ton pupuk kandang/ha
5
P5: PA+PO-PG
1. 150 kg urea/ha
2. 75 kg SP-36/ha
3. 50 kg KCl/ha
5 ton pupuk kandang/ha
-
6
P6: PA+PO+PG
1. 150 kg urea/ha
2. 75 kg SP-36/ha
3. 50 kg KCl/ha
5 ton pupuk kandang/ha
Catatan: Pupuk urea diberikan dalam 2 tahap; 2/3 saat tanam dan 1/3 saat 3 atau 4 MST.

IV.      Prosedur Kerja

1.      Petak percobaan dibuat dengan ukuran 3 m x 2,2 m.
2.      Gulma dibabat dempes
3.      Tanah diolah sempurna: tanah dicangkul, dibalik, digaru, dan diratakan.
4.      Jarak tanam yang kan digunakan adalah 75 cm x 20 cm. Oleh karena itu baris tanaman yang akan dibuat dimulai dari 37,5 cm dari tepi, selanjutnya jarak antar baris adalah 80 cm. Jarak baris terakhir dengan tepi petak adalah 40 cm.
Untuk petakan yang mendapat perlakuaan pupuk organik: setelah pengolahan tanah, buatllah baris tanaman ini ( 1 minggu sebelum tanaman jagung). Buatlah alur dengan kedalaman 20 cm dan lebar 10 cm. Taburkan pupuk organik kedalam alur ini ( bagi rata pupuk sesuai dengan jumlah baris), kemudian tutup kembali dengan tanah dan aduk. Diaatas alur ini akan ditanamkan jagung pada minggu berikutnya.
5.      Pada saat tanam jagung.
a.       Lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 3-4 cm, pada jarak antar baris 75 cm dan jarak dalam baris 20 cm ( jarak tanam 75 cm x 20 cm).
b.      Benih jagung dimasukan 2 butir perlubang tanam dan diikuti dengan furadan satu jimpit (0,1 gr) pada tiap lubang.
c.       Lubang tanam ditutup kembali dengan tanah lapisan atas yang gembur sampai rata permukaan (hindari memadatkan tanah).
6.      Pada petakan yang mendapat perlakuan pupuk anorganik:
a.       Alur pupuk dibuat disamping kiri atau kanan barisan tanaman pada jarak 10 cm dengan kedalaman 7 cm.
b.      Pupuk ditakar sesuai dosis (pada saat tanam, urea diberikan sebanyak 2/3 dosis), hitung kebutuhan masing-masing pupuk perpetak.
c.       Ketiga  jenis pupuk dicampur secara merata; pupuk dibagi sesuai jumlah baris tanaman; selanjutnya pupuk ditebarkan dalam alur pupuk secara merata dan alur  ditutup dengan menggunakan tanah secara sempurna.
d.      Pada 3 atau 4  MST, pemupukan urea tahap II dilakukan sebanyak 1/3 dosis dan furadan pada pucuk tanaman.
7.      Pada petakan yang mendapat perlakuan pengendalian gulma: pengendalian gulma dilakukan pada seluruh permukaaan lahan percobaaan; sedangkan pada petak yang tidak  mendapat perlakuan pengendalian gulma, penyiangan hanya dilakukan pada jalur tanam.

V.        Hasil dan Pengamatan

Dari percobaan yang kami lakukan diperoleh hasil sebagai berikut;
A. Peubah Pertumbuhan







1. Tinggi Tanaman (cm)

Umur (MST)
2
3
4
5
6
7
1
20.6
29.1
32.5
41.5
56.5
0
2
28
39.2
36
79
93
95
3
24
35.5
53.3
94
124.5
139.5
4
17.5
23
30.2
47
66
0
5
16.5
20.5
28
53.5
87
100
6
18.5
34.5
64
97
120
129
7
20
29.5
38
59
74.5
79
8
14.8
18.5
24.5
50
78
90
9
22.2
25
27
27
32
0
10
19.7
23
25
28.5
34
0

2. Jumlah Daun





No
Umur (MST)
2
3
4
5
6
7
1
3
5
5
5
5
0
2
4
6
6
6
7
6
3
3
6
6
8
9
12
4
3
5
5
5
5
0
5
3
5
5
6
7
5
6
3
6
6
7
8
9
7
3
5
5
6
5
4
8
3
5
5
7
8
5
9
3
5
5
3
3
0
10
3
4
4
3
3
0














3. Lingkar Batang (cm)


No
Umur (MST)
4
5
6
7
1
0.1
0.39
0.5
0
2
0.5
0.78
0.8
0.8
3
0.5
1.24
1.67
1.62
4
0.3
0.5
0.63
0
5
0.37
0.56
0.73
0.81
6
0.8
1.1
1.36
1.44
7
0.4
0.53
0.62
0.52
8
0.23
0.53
0.9
0.95
9
0.1
0.24
0.26
0
10
0.3
0.21
0.3
0



B. Komponen Produksi















1. Komponen Produksi






No
Peubah
Jumlah Tongkol
Jumlah Tongkol Layak Pasar
Bobot tongkol berkelobot
Bobot tongkol tanpa kelobt
Panjang tongkol berbibit
Jumlah baris biji
Lingkar tongkol bagian tengah
Diamter  tongkol bagian tengah
1
 -
 -
 -
2
 1
 -
 89.3 gr
 35.6 gr
 11,5cm
 7

1.5 cm 
3
 1
117 gr 
59 gr 
15 cm 
10 

2 cm 
4
 -
-
5
 1
 80,4 gr
 35  gr
 9 cm
 5

 1 cm
6
 1
 -
 108.2 gr
44,5 gr
14,7cm 
 7

 1.6 cm
7
 1
 -
 73,3 gr
 32,7 gr
 10,7cm
 4

1 cm 
8
 1
 -
 69.5gr
31,1 gr 
 9,2cm
 4

 1 cm
9
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
10
 -
 -
 -

Perlakuan
Peubah
2 MST
4 MST
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan
3
PA-PG
Tinggi Tanaman (cm)
20,79
19,85
14,1

31,6
33,3
21,75

PA+PG
20,11
33,5
18,4

28,25
71,3
28,57

P0-PG
17,5
31,25
26,45

24,78
78
44,48

P0+PG
14,85
19,32
22,4

23,65
32,68
42,45

PA+P0-PG
23,55
20,18
19,1

61,5
35,85
64,5

PA+P0+PG
23,55
17,7
19,16

61,5
26,4
30,55














2 MST

4 MST

Perlakuan
Peubah
U 1
U 2
U 3

U 1
U 2
U 3

PA-PG
Jumlah Daun
3
3
3

4
5
4

PA+PG
3
5
3

4
7
4

P0-PG
2
5
0

3
8
4

P0+PG
3
3
4

4
4
5

PA+P0-PG
4
3
4

7
5
7

PA+P0+PG
4
3
5

7
4
6

 

VI.      Pembahasan

Dari percobaan yang kami lakukan dan dari hasil yang telah kami amati selama kurang lebih sembilan minggu ada beberapa hal yang akan kami bahas dalam laporan ini. Pada saat sebelum tanam, kami melakukan pengolahan tanah yang akan kami tanami seluas 3 m x 2,2 m dengan menggunakan berbagai alat yakni cangkul, garpu, dan arit. Pada proses pengolahan tanah, kami mendapatkan kesulitan karena tanah yang kami olah agak keras dan kering.
Setelah proses pengolahan tanah, kami melanjutkan dengan pembuatan alur di kanan dan kiri baris tanah yang akan kami tanami dengan jarak sekitar 5-10 cm dari baris tanaman yang bertujuan sebagai alur tempat pupuk yang akan kami taburkan. Kami mendapatkan perlakuan dengan menggunakan kedua jenis pupuk, yakni pupuk organik dan anorganik. Alur sebelah kanan (menghadap ke barat) kami gunakan sebagai alur pupuk organik dan alur sebelah kiri kami gunakan sebagai alur pupuk anorganik. Dosis pupuk kami bagi rata sesuai dengan jumlah baris.
Setelah tanaman tumbuh, kami melakukan pengamatan terhadap tinggi, jumlah daun, diameter batang (setelah 4 MST), dan persentase bunga (setelah berbunga) dengan menguji 10 sampel tanaman dalam. Dalam proses perawatan tanaman, kami tidak melakukan pemberantasan gulma di areal tanaman.
Dari data hasil pengamatan kami terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman jagung yang kami lakukan, hasil terbaik yang didapat adalah perlakuan P5: PA+PO-PG yakni perlakuan yang kami lakukan. Tetapi walaupun perlakuan yang kami lakuakan adalah perlakuan terbaik dalam data keseluruhan kelompok, tetapi pada dasarnya pada kelompok kami sendiri hasilnya tidak begitu memuaskan. Hal ini mungkin dikarenakan jenis tanah dan lahan yang berbeda yang dapat mengakibatkan perbedaan ini terjadi
Dibandingkan dengan perlakuan pengendalian gulma, perlakuan tanpa pengendalian gulma tanaman terlihat lebih efektif pertumbuhannya. Menurut kami hal ini terjadi karena gulma juga dapat memberikan efek positif terhadap tanah karena gulma menjaga kelembaban tanah agar tanah tidak terlalu kering. Pemberantasan gulma yang terlalu berlebihan akan membuat tanah pada area tersebut terlihat kering dan tanaman terlihat kerdil.
Pada percobaa ini kami tidak memberikan kapur sebagai peningkat pH tanah, hal ini juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yang kami tanam karena pH pada tanah dilahan kami berkisar dibawah 7 yang berarti bahwa tanah yang kami tanami bersifat masam. Tanah yang bersifat masam dapat menghambat proses terserapnya unsur-unsur hara  dalam tanah.
Terjadinya daun menguning yang berbentuk huruf  “V” dan “V” yang terbalik serta korosif terhadap daun dan bercak-bercak putih terjadi karena berturut-turut tanaman kekurangan unsur Kalium, Nitrogen dan Magnesium.
Pada MST ketujuh kami melakukan pencabutan terhadap tanaman contoh yang pertumbuhannya tidak normal, yakni yang pertumbuhannya dibawah rata-rata yaitu tanaman sampel nomor 1,4,9,10. Pada MST kesepuluh kami melakukan panen dengan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini terjadi karena berbagai faktor yang telah dibahas di atas.

VII.     Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan praktikum dan dari data serta hasil pengamatan yang kami peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa tanaman jagung dengan menggunakan perlakuan dengan kode P5: PO+PA-PG yakni dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik dan tanpa pengendalian gulma adalah meeperoleh hasil yang baik.
Pada perlakuan ini kita dapat memperoleh keuntungan yakni penurunan biaya produksi dengan mengganti sebagian pupuk anorganik dengan pupuk organik dengan kadar tertentu. Selain itu kami juga menyimpulkan bahwa gulma tidak selalu merugikan,adakalanya gulma dapat menguntungkan bagi tanaman, jadi apabila mengadakan pemberantasan gulam pada tanaman berjarak dekat, maka pemberantasan gulma dapat dilakukan dengan jangan menghabiskan seluruh gulma tersebut atau jangan membabat habis gulma tersebut karena gulma dapat mempertahankan kelembaban tanah.
Selain hal-hal tersebut, yang paling penting adalah nutrisi yang dapat diserap oleh tumbuhan tersebut. Apabila tumbuhan tersebut kekurangan nutrisi, maka akan berakibat pada pertumbuhan tanaman tersebut, yakni dapat berupa tanaman yang kerdil, daun yang korosif, dan daun yang menguning. Daun yang menguning dapat diakibatkan oleh kekurangan unsur Nitrogen ( berbentuk “V” terbalik), ataupun Kekurangan unsur Kalium (berbentuk “V”). Sedangkan yang dapat mengakibatkan korosif pada daun adalah kekurangan unsur Magnesium. Apabila kekurangan unsur hara terjadi terlalu parah, maka dapat mengakibatkan kerdilnya tanaman. Sifat masam tanah juga mempengaruhi penyerapan unsur hara pada tanaman. Tanah yang bersifat masam dapat mengakibatkan proses penyerapan unsur hara pada tanah oleh tanaman terganggu.

 

VIII.   Saran

            Bagi para petani, khususnya petani jagung dapat mengganti kebutuhan pupuk anorganik dengan mengganti setengah dari kebutuhan pupuk tersebut dengan pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang. Hal ini dapat menurunkan biaya produksi tanpa menurunkan hasil yang akan diperoleh. Selain itu, dalam pengendaliaan gulma,petani dapat melakukan penggendalian, tetapi tanpa membabat habis semua gulma, karena gulma juga dapat memebantu dalam menaungi tanah agar tetap lembab.
Petani juga harus memperhatikan kondisi lahan yang akan dibuka untuk penanaman jagung. Kondisi ini meliputi struktur tanah, pH tanah dan lain-lain.ha-hal tersebut dapat berpengruh dalam proses tanaman dalam menyerap hara dalam tanah dan juga dalam efensiesi penggunaan pupuk.















PRAKTIKUM II

IDENTIFIKASI KOMPONEN EKOSISTEM PERKEBUNAN

I.          Pendahuluan

Areal perkebunan merupakan suatu ekosistem buatan dengan jenis tanaman pokok tertentu seperti karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, dan kakao. Tanaman pokok tersebut berinteraksi dengan keadaan lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik. Lingkungan tanaman pokok ekosistem perkebunan perlu diidentifikasi agar dapat dikelolah dengan baik sehingga dapat menghasilkan interaksi dengan tanaman pokok yang mampu memperbaiki pertumbuhan dan produktivitasnya. Selain tanaman pokok dalam ekosistem perkebunan terdapat komunitas dari berbagai spesies tumbuhan maupun hewan lain dengan populasi yang beragam sebagai lingkungan biotic. Tanah, air, dan lingungan mikro merupakan lingkungan abiotik bagi tanaman pokok di ekosistem perkebunan.
Cahaya merupakan faktor pembatas untuk fotosintesis tanaman. Pengukuran kelembaban dan suhu digunakn untuk menghindari adanya jamur atau penyakit yang dapat mengganggu tanaman. Jamur tumbuh pada kelembaban tinggi dan dapat menjadi parasit bagi tanaman, sedangakan gulma yang tumbuh dapat mengganggu tanaman utama karena dapat berkompetisi dalam pengambilan unsur hara bagi tanaman utama.

II.        Tujuan

            Mengenal dan mendeskripsikan komponen biotik dan abiotik pada ekosistem perkebunan. Dan dapat mengetahui teknik pengukuran intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban serta dampaknya bagi tanaman.

III.      Alat dan Bahan

1.      Areal perkebunan karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, dan the di Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Dramaga.
2.      Alat pengukur suhu, intensitas cahaya dan kelembaban, alat tulis dan lembar kerja praktikum serta meteran.

IV.      Prosedur Kerja

1.      Berkelompok mengunjungi areal perkebunan yang telah ditentukan.
2.      Pada tiap areal perkebunan melakukan pengamatan terhadap jenis tanaman pokok beserta lingkungan biotik dan abiotiknya.
3.      Mengukur jarak antar tanaman poko dari setiap areal perkebunan.
4.      Mengukur intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban pada tiga titik pengamatan untuk setiap areal perkebunan.

V.        Hasil Pengamatan

No
Ekosistem
Intensitas cahaya
Suhu (oC)
RH (%)
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Kelapa sawit TM 11
85x10
73x10
65x10
320x10
28,3     
28,4
28,2
29,6
76
75
76
74
2
Kelapa sawit TM 8
495x10
340x10
138x10
1545x10
27,9
28
28
29,6
76
75
75
79
3
Kelapa
122x10
163x10
122x10
196x10
29,6
24,8
29,7
29,6
74
73
74
74
4
Kakao 1
125x10
170x10
125x10
187x10
28,9
29,1
29
29,6
76
75
75
74
5
Kopi
235x10
190x10
165x10
315x10
29,2
29,5
29,3
29,6
75
74
74
74
6
Teh
1410x1
341x1
385x10
1648x10
27,5
27,4
27,2
29,6
77
78
79
74
7
Kakao 2
115x10
98x10
85x10
160x10
27,7
27,7
27,6
29,6
77
77
77
74
8
Karet
24510
238x10
238x10
930x10
27,9
28
28,3
29,6
78
79
83
74
9
TBM
550x10
675x10
798x10
1740x10
28,8
28,6
28,6
29,6
79
79
79
74
 Setelah melakukan pengamatan dan pengukuran di lapangan, maka diperoleh data sebagai berikut.

Ket : 1.Pengukuran di gawangan       2. Pengukuran di tepi tajuk luar 3. Pengukuran di batang 4.Pengukuran di tempat terbuka






No
Jenis areal
Perkebunan
Komponen lingkungan
Jarak antar tanaman pokok
(m x m)
Populasi tanaman pokok (pohon)
Taksiran luas areal perkebunan (ha)
Biotik
Hubungan**
Abiotik
Hubungan
1
Kakao
Karet
Pelindung
Tanah
Unsur hara
3x2,5
233
0,2835
Gulma
Kompetisi
Serasah
Pupuk organik
Semut
Parasitisme
Cahaya
Fotosintesis
Ulat
Parasitisme
Udara
Fotosintesis
Laba-laba
Parasitisme
-
-
2
Karet
Bibit kakao
Komensalisme
Tanah
Penyedia hara
7x3
188
0,252
Pisang, sawit
Kompetisi
Cahaya
Fotosintesis
Gulma
Kompetisi
Udara
Fotosintesis
Semut
Parasitisme
Serasah daun
Pupuk Organik
Ulat
Parasitisme
Serasah daun
Pupuk Organik
3
Kopi
Karet
Pelindung
Tanah
Unsur hara
3,5x4,5
        168
0,2646
Lamtoro
Pelindung
Cahaya
Fotosintesis
Gulma
Parasitisme
Udara
Respirasi
4
Kelapa
Gulma
Parasitisme
Tanah
Unsur Hara
9x9
168
1,3608
Semut
Parasitisme
Cahaya
Fotosintesis
Jagung
Komensialisme
Udara
Respirasi
Kopi
Netral
-
-

VI.      Pembahasan

            Menurut  data di atas dapat diketahui lingkungan biotik, abiotik, pool nutrisi, dan hubungan masing-masing komponen ekosistemnya. Masing-masing areal perkebunan memiliki perbedaan yang dapat menyebabkan meningkatnya produktivitasnya serta baiknya pertumbuhan tanaman pokok, apabila dikelolah dengan baik, seperti pemanfaatan serasah daun serta gulma sisa penyiangan yang dimanfaatkan sebagai kompos dalam areal perkebunan masing-masing.
            Lingkungan biotik selain menguntungkan tanaman dengan cara berinteraksi  juga dapat merugikan.  Misalnya gulma, apabila gulma dibiarkan maka akan menjadi saingan bagi tanaman utama dalam memperoleh makanan dari dalam tanah. selain itu, hama juga harus diperhatikan, apabila sudah mendekati ambang ekonomi berarti harus segera dikendalikan karena akan menyebabkan kerugian secara ekonomi.
Dalam suatu ekosistem banyaknya gulma sangat berkaitan dengan intensitas cahaya matahari yang masuk ke areal perkebunan. Demikian juga jamur dan penyakit sangat bergantung pada kelembaban di areal perkebunan.  Kedua faktor tersebut juga dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman utama. Seperti pada ekositem kelapa sawit TM 8 gulma lebih banyak daripada TM 11 karena intesitas cahaya yang tinggi dan kelembaban yang sedang dapat mempercepat pertumbuhan gulma jenis Malestoma malabrathricum (gulma anak daun) dan pakis. Sebaliknya kelembaban ekosistem yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya penyakit dan jamur pada tanaman, seperta Marasmius, yaitu penyakit busuk tandan serta karat daun yang disebabkan oleh ganggang Cephaleuros, dua penyakit tersebut menyerang tanaman kelapa sawit.
            Pada ekosistem kopi lebih banyak ditemukan gulma dibandingkan dengan ekosistem kakao dan karet. Hal ini disebabkan intesitas cahaya matahari yang lebih banyak di lahan kopi. Selain itu suhu di areal tanaman kopi sangat mendukung untuk tumbuhnya gulma. 

VII.     Kesimpulan

Melalui praktikum ini kami dapat mengidentifikasi komponen-komponen dalam areal perkebunan, yaitu komponen biotik dan abiotik. Gulma, hama, dan jenis hewan lain yg tidak merugikan tergolong dalam komponen biotik. Sedangkan intensitas cahaya matahari, suhu, dan kelembaban tergolong ke dalam komponen abiotik. Kedua komponen tersebut harus dijaga agar tetap seimbang, tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil perkebunan maksimal. Apabila salah satu komponen terganggu maka cenderung mempengaruhi kelangsungan hidup tanaman utama.
Intensitas cahaya matahari mempengaruhi proses  fotosintesis, jenis gulma, suhu, dan kelembaban dalam ekosistem. Gulma akan banyak dijumpai pada intensitas cahaya yang tinggi sedangkan jamur dan bakteri banyak hidup pada intensitas cahaya yang rendah.

VIII.    Saran
            Bagi para petani agar dapat mempertikan komponen ekosistem apa saja yang terdapat pada kebun yang dimilikinya. Karena pada dasarnya setiap komponen biotik dan abiotik akan mempengaruhi hasil produksi pada kebun tersebut. Perhatian terhadap faktor-faktor biotik dan abiotik tersebut dapat memberikan dampak positif seperti pengetahuan kita terhada apa yang akan kita lakukan terhadap kebun pada saat terjadi sesuatu yang dapat menurunkan produksi karena pengaruh ekosistem pada areal kebun tersebut.





















PRAKTIKUM III

PEMBUATAN KOMPOS

I.         Pendahuluan

Pengomposan didefinisikan sebagai suatu proses dekomposisi secara biologis dari senyawa-senyawa organik yang terjadi karena adanya kegiatan mikroorganisme yang bekerja pada suhu tertentu. Pengomposan merupakan salah satu metode pengelolaan sisa-sisa bagian tanaman atau kotoran ternak menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil yang disebut kompos.
Untuk membantu mempercepat proses penguraian, biasanya dalam pembuatan kompos ditambahkan pula inokulum bakteri (decomposer). Biasanya proses pembuatan kompos yang convensional akan memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu tiga sampai 4 bulan, tetapi dengan adanya decomposer ini proses pembuatan kompos menjadi lebih cepat, yaitu kurang lebih menjadi hanya 1 bulan.
Proses pembuatan kompos sudah dinyatakan jadi jika hasil dekomposisinya menunjukan ciri-ciri : berwarna kehitaman, tidak panas, tidak berbau, dan remah/gembur.

II.        Tujuan

Membuat kompos dari bahan sisa-sisa bagan tanaman dan kotoran ternak.

III.      Alat dan Bahan

1.      Sisa-sisa bagian tanaman (gulma hasil penyiangan dan ilalang yang telah dibabat).
2.      Pupuk kandang (2 karung @15 kg)
3.      Urea (3 kg)
4.      SP-36 (2 kg)
5.      Cangkul dan garpu
6.      Terpal plastik hitam
7.      Air

IV.      Cara Kerja

Pembuatan kompos terdiri atas bebrapa tahapan, yaitu:
1.      Tempat pengomposan berupa lubang dalam tanah.
2.      Mencampurkan secara merata urea, SP-36, dan pupuk kandang sebagai starter pengomposan.
3.      Sisa-sisa tanaman dipotong kecil-kecil secara merata agar mudah dalam penguraian.
4.      Bahan dimasukkan ke dalam lubang sampai pada ketebalan 25 cm, sebagai lapisan pertama.
5.      Di atas lapisan pertama ini ditaburkan ¼ bagian dari campuran pupuk kandang dan pupuk SP-36.
6.      Proses nomor 5 diulang sampai terisi penuh.
7.      Lubang ditutup dengan tanah sampai permukaan lubang agak cembung 15-20 cm di atas permukn tanah agar tidak tergenang air.
8.      Mengaduk dan membalikkan kompos sekali dalam satu minggu, bagian atas ke bawah dan bagian bawah ke atas. Menambahkan air apabila kompos kelihatan kering.
9.      Lubang ditutup dengan terpal plastik hitam.

V.        Hasil

Tanggal pembuatan kompos               :
Jenis bahan kompos                            :  gulma hasil penyiangan dan ilalang yang telah dibabat
Perubahan karakteristik kompos         : Warna kecoklatan
Pengamatan mingu ke
Suhu
Warna
Bau
Volume
1
37oC
Kecoklatan
Berbau amonia
Berkurang (memadat)

VI.      Pembahasan

Pada satu minggu setelah pembuatan kompos kita mengukur tinggi serasah, suhu, dan mengaduk kompos. Suhu dalam serasah tergolong  tinggi, yaitu 370C, hal ini berarti dekomposisi mulai berjalan. Tinggi serasah yang kita masukkan juga berkurang karena serasah memadat.
Pada beberapa minggu berikutnya, kami menambahkann air karena suhu yang ekstrim. Penambahan air bertujuan menjaga kondisi kompos tetap lembab karena tempat yang lembab merupakan factor utama bagi bakteri untuk melakukan aktivitasnya.
Kegiatan yang kami lakukan setiap minggu adalah menambahkan air dan mengaduk kompos. Penambahan air bertujuan menjaga kelembaban. Pada akhirnya kompos yang dibuat tidak berhasil. Ada beberapa factor yang menyebabkan hal ini terjadi, yaitu kondisi yang terlalu lembab saat dilakukan penyiraman sehingga bakteri tidak efektif dalam pembusukkan, selain itu kondisi lembab tersebut tidak bisa dipertahankan karena cuaca yang tidak bisa diprediksi. Sewaktu mencampurkan pupuk kandang dengan SP 36 dan urea tidak merata atau jumlahnya yang tidak sebanding dengan serasah hal ini juga dapat mempengaruhi proses dekomposisi.

VII.     Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum pembuatan kompos kami dapat mengerti cara pembuatan kompos dengan benar. Kami dapat mengetahui kegunaan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kompos, seperti pupuk kandang, urea, dan SP-36, yaitu sebagai sumber energi atau stater.
            Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, kompos akan mengalami beberapa tahap yakni pada tahap dimana kompos mengalami pendekomposisian ditandai dengan adanya bau tidak sedap pada komopos (bau amoniak) yang disebabkan oleh mikroorganisme pendekomposisi.

VIII. Saran

            Bagi para petani, selaian dapat meningkatkan produktivitas dan memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanaman, kompos juga menjadi alternatif tambahan untuk menggantikan sebagian pupuk yang menjadi bagian dari komponen biaya produksi yang tinggi. Kompos dapat menggantikan sebagian dosis pupuk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanaman dengan biaya yang murah, karena kompos berasal dari bahan-bahan yang tidak terpakai lagi.











PRAKTIKUM  IV

PENENTUAN KAPASITAS LAPANG

I.         Pendahuluan


Kapasitas lapang merupakan jumlah kelembaban tanah atau kadar air diselenggarakan ditanah setelah kelebihan air telah terkuras habis dan tingkat gerakan ke bawah telah material menurun dalam waktu hitungan jam atau hari.
Pergerakan air di bumi yang merupakan suatu sistem yang tertutup, yang berarti pergerakan air pada sistem tersebut selalu tetap berada pada sistemnya. Energi panas matahari dan faktor-faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada permukaan vegetasi dan tanah, di laut dan badan-badan air lainnya. Uap air sebagai hasil proses evaporasi akan terbawa oleh angina melintasi daratan yang bergunung maupun pada daerah datar dan apabila keadaan atmosfer memungkinkan sebagian dari uap air tersebut akan terkondensasi dan turun sebagai air hujan  (Hakim,dkk, 1986 ).
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman memperoleh O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati.
Air diperlukan oleh tanaman untuk mengangkut unsur-unsur hara dan zat-zat terlarut lain di dalam tanaman dan untuk produksi gula pada proses fotosintesis, darimana tanaman memperoleh energi untuk pertumbuhan dan menjadi dewasa. Sebagian besar air digunakan dalam proses transpirasi. Apabila air hilang ke dalam atmosfer melalui transpirasi melebihi dari air yang diserap tanaman dari tanah, maka air akan hilang dari sel-sel tanaman sehingga sel tanaman kehilangan tegangan turgor dan akhirnya tanaman menjadi layu.setiap gejala kelayuan pada tanaman dapat dijadikan petunjuk bahwa pertumbuhan tanaman akan terhenti. Pertumbuhan akan tergantung pada tegangan turgor yang memungkinkan sel-sel baru terbentuk (Asdak,, 1995).

II.        Tujuan

Mahasiswa dapat memahami permintaan tanaman akan air pada kadar air tanah, sehingga dapat menerapkan konsepnya pada tanaman yang peka terhadap kebutuhan akan air.

III.      Bahan dan Alat

1.      Satu buah  polybag ukuran 5 kg
2.      Tanah secukupnya untuk polibag
3.      Air secukupnya
4.      Satu pokok bibit kelapa sawit yang berukuran kecil
5.      Cangkul, Ember, Pisau

IV.      Prosedur kerja

1.      Polibag yang sudah tersedia diisi dengan tanah secukupnya hingga polibag hampir penuh
2.      Bibit sawit ditanam di dalam polibag
3.      Setelah tanaman sudah berada pada posisi sempurna, tanaman disiram dengan air hingga tanah di dalam polybag jenuh air.
4.      Ditunggu selama 30 menit setelah tanah jenuh air
5.      Tanah di dalam polibag diambil secukupnya sebagai sampel untuk dianalisis
6.      Tanah sampel yang basah ditimbang, lalu dioven untuk mengetahui berat tanah dalam keadaan kering.

V.        Hasil

Bobot Tanah Basah setelah diambil : 18 gr
Bobot tanah kering setelah dioven : 12,7 gr sampel I
Persentase kadar air tanah : (bobot tanah basah-bobot tanah kering)/ bobot tanah basah  x 100%
Jadi persentase kadar air =  (18-12,7)/18x100%
                                     =5,3/18x100%
                                     =0,29x100%
                                     =29%%
Bobot tanah kering setelah dioven : 12,5  gr sampel II
Jadi persentase kadar air = (18-12,5)/18x100%
                                    =5,5/18x100%
                                    =0,30x100%
                                    =30%


Bobot tanah kering setelah dioven : 10,4 gram sampel III
Jadi persentase kadar air = (18-10,4)/18x100%
                                    =7,6/18x100%
                                    =0,42x100%
                                    =42%

VI.      Pembahasan

Menurut data yang kami peroleh dengan mengambil bobot tanah basah sebanyak 18 gram, ternyata setelah dioven bobot sampel I tanah turun menjadi 12,7 gram. Dengan demikian persentase kadar air yang ada dalam setiap 5,3 gram tanah adalah 29%. Pada sampel II bobot tanah berkurang menjadi 12,5 gram dengan persentase kadar air yang ada dalam setiap 5,5 gram tanah adalah 30%. Pada sampel III bobot tanah berkurang lagi menjadi 10,4 gram dengan kadar air 42%. Hal ini berarti bahwa bibit kelapa sawit mampu menerima kadar air yang cukup besar, sehingga kebutuhan air pada tanaman tersebut dapat tercukupi.

VII.     Kesimpulan

Dengan percobaan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kapasitas lapang pada tanaman tergantung pada tanaman dan jenis tanah yang digunakan. Jika tanah yang ada mengandung kadar air yang cukup tinggi, besar kemungkinan kemampuan untuk menerima air akan lebih kecil. Sebaliknya jika tanah yang digunakan kadar air rendah, kemampuan akan air akan semakin besar. Dengan keadaan yang seperti ini, kita dapat menyesuaikan antara tanaman yang mampu menerima kadar air yang tinggi dengan hubungannya dengan tanah yang digunakan untuk tanaman

VIII.   Saran















LAMPIRAN

                                                                                                                                                        
Gambar 1.  jagung kekurangan unsur Kalium                        Gambar 2. jagung kekurangan unsur Nitrogen

                            
Gambar 3. jagung kekurangan unsur Magnesium                Gambar 4. jagung kekurangan unsur Fosfor